Nonpreemptive, menggunakan konsep:
1. FIFO/FCFS
First In, First Out (FIFO) (Pertama Masuk, Pertama
Keluar), sebuah abstraksi yang berhubungan dengan cara mengatur dan
memanipulasi data relatif terhadap waktu dan prioritas. Ungkapan ini
menggambarkan prinsip teknik pengolahan antrean atau melayani permintaan yang
saling bertentangan dengan proses pemesanan berdasarkan perilaku first-come, first-served
(FCFS): di mana orang-orang meninggalkan antrean dalam urutan mereka
tiba, atau menunggu giliran satu di sebuah sinyal kontrol lalu lintas.
FCFS juga merupakan jargon istilah untuk sistem operasi penjadwalan
algoritma FIFO, yang memberikan setiap proses CPU
waktu sesuai dengan urutan mereka datang. Dalam arti yang lebih luas, abstraksi
LIFO,
atau Last-In-First-Out adalah kebalikan dari abstraksi organisasi FIFO. Bedanya
mungkin adalah yang paling jelas dengan mempertimbangkan sinonim yang kurang
umum digunakan dari LIFO, FILO (berarti First-In-Last-Out). Pada intinya,
keduanya adalah kasus khusus dari daftar yang lebih umum (yang dapat diakses di
mana saja). Perbedaannya adalah tidak ada dalam daftar (data), tetapi dalam
aturan untuk mengakses konten. Satu sub-tipe menambah satu ujung, dan
melepaskan dari yang lain, sebaliknya mengambil dan menempatkan sesuatu hanya
pada salah satu ujungnya.
Di dalam dunia nyata,contoh mesin
yang menggunakan sistem FIFO adalah vending machine (mesin penjualan otomatis).
Di komputer,sistem FIFO sering di terapkan ketika mengekstrak data dari Array
atau Buffer. Jika pertama kali data dari Buffer masuk dan harus di
ekstrak,metode FIFO akan di gunakan.
dalam kehidupan sehari-hari contohnya kita sering menjumpai antrian-antrian seperti di tempat pembelanjaan,di SPBU maupun di tempat-tempat lain, karena yang pertama datang yang di layani,sehingga ketika orang pertama belum selesai maka orang kedua tidak bisa mengambil / menyerobot.
dalam kehidupan sehari-hari contohnya kita sering menjumpai antrian-antrian seperti di tempat pembelanjaan,di SPBU maupun di tempat-tempat lain, karena yang pertama datang yang di layani,sehingga ketika orang pertama belum selesai maka orang kedua tidak bisa mengambil / menyerobot.
2. SJF
Shortest Job First (SJF) disebut juga sebagai Shortest Remaining Time First.
SJF merupakan penjadwalan dengan prioritas dan dengan preempsi. Prioritas
didasarkan kepada pendeknya sisa proses. Makin pendek sisa proses makin tinggi
prioritasnya. Selanjutnya dengan ketentuan ini, ketika tiba, proses terpendek
di bagian belakang antrian tidak saja berpindah ke bagian depan antrian,
melainkan juga melalui preempsi, mengeluarkan proses yang pada saat itu berada
di dalam proses (jika ada).
Pada algoritma ini setiap proses
yang ada di ready queue akan
dieksekusi berdasarkan burst time terkecil. Hal ini mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap proses dan
karena hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga menjadi pendek,
sehingga dapat dikatakan bahwa algoritma
ini adalah algoritma yang optimal.
Contoh
dalam kehidupan sehari-hari SJF
( Shortest Job First ) yang artinya pekerjaan yang lebih
senang/mudah yang dilakukan terlebih dahulu setelah selesai yang mudah baru
dikerjakan yang sulit.
3. HRN
Higest Ratio
Next (HRN) Merupakan
penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF yang berprioritas dinamis. HRN
Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan
fungsi waktu layanan,tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses
mendapat jatah pemroses, maka proses berjalan sampai selesai.
Karena waktu layanan muncul sebagai pembagi, maka job lebih pendek berprioritas lebih baik, karena waktu tunggu sebagai pembilang, maka proses yang telah menunggu lebih lama juga mempunyai kesempatan lebih bagus. Mengapa algoritma ini disebut HRN karena waktu tunggu ditambah waktu layanan adalah waktu tanggap, yang berarti waktu tanggap tertinggi yang harus dilayani.
Karena waktu layanan muncul sebagai pembagi, maka job lebih pendek berprioritas lebih baik, karena waktu tunggu sebagai pembilang, maka proses yang telah menunggu lebih lama juga mempunyai kesempatan lebih bagus. Mengapa algoritma ini disebut HRN karena waktu tunggu ditambah waktu layanan adalah waktu tanggap, yang berarti waktu tanggap tertinggi yang harus dilayani.
4. MFQ
Multiple
Feedback Queues (MFQ) Algoritma ini merupakan
algoritma yang mengizinkan proses untuk pindah antrian. Jika suatu proses
menyita CPU terlalu lama, maka proses itu akan dipindahkan ke antrian yang
lebih rendah. Hal ini akan sangat menguntungkan karena akan menggunakan waktu
yang sedikit dalam pengerjaan proses-proses tersebut. Demikian pula dengan
proses yang menunggu lama maka prose ini akan dinaikkan ke tingkat yang lebih
tinggi. Dengan begitu CPU akan bekerja dengan penuh dan M/K dapat terus sibuk.
Semakin rendah tingkatnya, panjang CPU burst proses juga semakin panjang.
Preemptive, menggunakan konsep:
1. RR
Round Robin (RR) adalah sebuah susunan yang memilih semua elemen pada grup
seperti beberapa perintah rasional, biasanya dari atas sampai ke bawah sebuah
daftar/susunan dan kembali lagi keatas dan begitu seterusnya. Dapat diandaikan
bahwa round robin seperti mengambil giliran (“taking turns”). Dalam
cara kerja komputer, satu metode memiliki beberapa proses program yang berbeda
dalam mengambil giliran, dengan menggunakan sumber daya komputer ke batas
proses setiap jangka waktu pendek tertentu, kemudian membatalkan/menghentikan
proses yang sedang berjalan kepada proses yang mendapat giliran berikutnya.
Biasa diartikan sebagai proses Penjadwalan Round Robin.
Dapat di contohkan seperti : turnamen olahraga, dimana round robin
menyusun/mengatur semua tim atau para pemain mengambil/memainkan giliran mereka
bermain. Yang akan menghasilkan pemenang dari turnamen yang telah
diselenggarakan.
2.
SFR
Shortest Remaining First (SRF) Pada algoritma ini setiap proses
yang ada di ready queue akan dieksekusi berdasarkan burst time
terkecil. Hal ini mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap
proses dan karena hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga
menjadi pendek, sehingga dapat dikatakan bahwa algoritma ini adalah algoritma
yang optimal.
3.
PS
Priority Schedulling (PS)
/ Penjadualan prioritas adalah tiap proses diberi prioritas dan proses
yang berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu lebih dulu (running).
Berasumsi bahwa masing-masing proses memiliki prioritas tertentu, sehingga akan
dilaksanakan berdasar prioritas yang dimilikinya.
Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas tersebut
adalah dalam komputer militer, dimana proses dari jendral berprioritas 100,
proses dari kolonel 90, mayor berprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan
berprioritas 60 dan seterusnya.
4.
GS
Penjadwalan Terjamin (Guaranteed Schedulling
) Penjadwalan ini
berupaya memberi tiap pemakai daya pemroses yang sama. Maka jika terdapat N
pemakai, tiap pemakai mendapat I/N daya pemroses. Sistem merekam banyak waktu
pemroses yang telah digunakan proses sejak login. Juga dihitung jumlah waktu
pemroses yang digunakan seluruh proses. Karena jumlah waktu pemroses tiap
pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung rasio antara pemroses yang
sesungguhnya harus diperoleh yaitu I/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu
pemroses yang telah diperuntukan proses itu.
Contoh: Dengan proses running, scheduler memastikan bahwa
tiap proses memperoleh 1/n siklus CPU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar