doraemon

doraemon

Selasa, 23 Desember 2014

ALOGARITMA - ALOGARITMA PENJADWALAN


Nonpreemptive, menggunakan konsep:
 
1.      FIFO/FCFS
First In, First Out (FIFO) (Pertama Masuk, Pertama Keluar), sebuah abstraksi yang berhubungan dengan cara mengatur dan memanipulasi data relatif terhadap waktu dan prioritas. Ungkapan ini menggambarkan prinsip teknik pengolahan antrean atau melayani permintaan yang saling bertentangan dengan proses pemesanan berdasarkan perilaku first-come, first-served (FCFS): di mana orang-orang meninggalkan antrean dalam urutan mereka tiba, atau menunggu giliran satu di sebuah sinyal kontrol lalu lintas.
FCFS juga merupakan jargon istilah untuk sistem operasi penjadwalan algoritma FIFO, yang memberikan setiap proses CPU waktu sesuai dengan urutan mereka datang. Dalam arti yang lebih luas, abstraksi LIFO, atau Last-In-First-Out adalah kebalikan dari abstraksi organisasi FIFO. Bedanya mungkin adalah yang paling jelas dengan mempertimbangkan sinonim yang kurang umum digunakan dari LIFO, FILO (berarti First-In-Last-Out). Pada intinya, keduanya adalah kasus khusus dari daftar yang lebih umum (yang dapat diakses di mana saja). Perbedaannya adalah tidak ada dalam daftar (data), tetapi dalam aturan untuk mengakses konten. Satu sub-tipe menambah satu ujung, dan melepaskan dari yang lain, sebaliknya mengambil dan menempatkan sesuatu hanya pada salah satu ujungnya.
Di dalam dunia nyata,contoh mesin yang menggunakan sistem FIFO adalah vending machine (mesin penjualan otomatis). Di komputer,sistem FIFO sering di terapkan ketika mengekstrak data dari Array atau Buffer. Jika pertama kali data dari Buffer masuk dan harus di ekstrak,metode FIFO akan di gunakan.
dalam kehidupan sehari-hari contohnya kita sering menjumpai antrian-antrian seperti di tempat pembelanjaan,di SPBU maupun di tempat-tempat lain, karena yang pertama datang yang di layani,sehingga ketika orang pertama belum  selesai maka orang kedua tidak bisa mengambil / menyerobot.


2.      SJF
Shortest Job First (SJF) disebut juga sebagai Shortest Remaining Time First. SJF merupakan penjadwalan dengan prioritas dan dengan preempsi. Prioritas didasarkan kepada pendeknya sisa proses. Makin pendek sisa proses makin tinggi prioritasnya. Selanjutnya dengan ketentuan ini, ketika tiba, proses terpendek di bagian belakang antrian tidak saja berpindah ke bagian depan antrian, melainkan juga melalui preempsi, mengeluarkan proses yang pada saat itu berada di dalam proses (jika ada).
Pada algoritma ini setiap proses yang ada di ready queue akan dieksekusi berdasarkan burst time terkecil. Hal ini mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap proses dan karena hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga menjadi pendek, sehingga dapat dikatakan bahwa algoritma ini adalah algoritma yang optimal.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari SJF ( Shortest Job First ) yang artinya pekerjaan yang lebih senang/mudah yang dilakukan terlebih dahulu setelah selesai yang mudah baru dikerjakan yang sulit.
3.      HRN
Higest Ratio Next (HRN) Merupakan penjadwalan untuk mengoreksi kelemahan SJF yang berprioritas dinamis. HRN Adalah strategi penjadwalan dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu layanan,tetapi juga jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses mendapat jatah pemroses, maka proses berjalan sampai selesai.
Karena waktu layanan muncul sebagai pembagi, maka job lebih pendek berprioritas lebih baik, karena waktu tunggu sebagai pembilang, maka proses yang telah menunggu lebih lama juga mempunyai kesempatan lebih bagus. Mengapa algoritma ini disebut HRN karena waktu tunggu ditambah waktu layanan adalah waktu tanggap, yang berarti waktu tanggap tertinggi yang harus dilayani.


4.      MFQ
Multiple Feedback Queues (MFQ) Algoritma ini merupakan algoritma yang mengizinkan proses untuk pindah antrian. Jika suatu proses menyita CPU terlalu lama, maka proses itu akan dipindahkan ke antrian yang lebih rendah. Hal ini akan sangat menguntungkan karena akan menggunakan waktu yang sedikit dalam pengerjaan proses-proses tersebut. Demikian pula dengan proses yang menunggu lama maka prose ini akan dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan begitu CPU akan bekerja dengan penuh dan M/K dapat terus sibuk. Semakin rendah tingkatnya, panjang CPU burst proses juga semakin panjang.

Preemptive, menggunakan konsep: 

1.     RR
Round Robin (RR) adalah sebuah susunan yang memilih semua elemen pada grup seperti beberapa perintah rasional, biasanya dari atas sampai ke bawah sebuah daftar/susunan dan kembali lagi keatas dan begitu seterusnya. Dapat diandaikan bahwa round robin seperti mengambil giliran (“taking turns”). Dalam cara kerja komputer, satu metode memiliki beberapa proses program yang berbeda dalam mengambil giliran, dengan menggunakan sumber daya komputer ke batas proses setiap jangka waktu pendek tertentu, kemudian membatalkan/menghentikan proses yang sedang berjalan kepada proses yang mendapat giliran berikutnya. Biasa diartikan sebagai  proses Penjadwalan Round Robin.
Dapat di contohkan seperti : turnamen olahraga, dimana round robin menyusun/mengatur semua tim atau para pemain mengambil/memainkan giliran mereka bermain. Yang akan menghasilkan pemenang dari turnamen yang telah diselenggarakan.

2.      SFR
Shortest Remaining First (SRF) Pada algoritma ini setiap proses yang ada di ready queue akan dieksekusi berdasarkan burst time terkecil. Hal ini mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap proses dan karena hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga menjadi pendek, sehingga dapat dikatakan bahwa algoritma ini adalah algoritma yang optimal.
3.      PS
Priority Schedulling (PS) / Penjadualan prioritas adalah tiap proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu lebih dulu (running). Berasumsi bahwa masing-masing proses memiliki prioritas tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasar prioritas yang dimilikinya.
Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas tersebut adalah dalam komputer militer, dimana proses dari jendral berprioritas 100, proses dari kolonel 90, mayor berprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan berprioritas 60 dan seterusnya.
4.      GS
Penjadwalan Terjamin (Guaranteed Schedulling ) Penjadwalan ini berupaya memberi tiap pemakai daya pemroses yang sama. Maka jika terdapat N pemakai, tiap pemakai mendapat I/N daya pemroses. Sistem merekam banyak waktu pemroses yang telah digunakan proses sejak login. Juga dihitung jumlah waktu pemroses yang digunakan seluruh proses. Karena jumlah waktu pemroses tiap pemakai dapat diketahui, maka dapat dihitung rasio antara pemroses yang sesungguhnya harus diperoleh yaitu I/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu pemroses yang telah diperuntukan proses itu.
Contoh: Dengan proses running, scheduler memastikan bahwa tiap proses memperoleh 1/n siklus CPU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar